PSIKOLOGI SOSIAL DALAM MEMBANGUN LINGKUP HIDUP SOSIAL BERKELANJUTAN: KEBAHAGIAAN DAN KEBERMAKNAAN HIDUP




TUGAS PSIKOLOGI SOSIAL
PSIKOLOGI SOSIAL DALAM MEMBANGUN LINGKUP HIDUP SOSIAL BERKELANJUTAN: KEBAHAGIAAN DAN KEBERMAKNAAN HIDUP
Dosen Pengampu:
Faradillah Firdaus,S.Psi.,M.A


Disusun Oleh:
Nur Rahmah Abdullah (1771342019)
Eris Gunawan                 (1771342006)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2018




PSIKOLOGI SOSIAL DALAM MEMBANGUN LINGKUP HIDUP SOSIAL BERKELANJUTAN: KEBAHAGIAAN DAN KEBERMAKNAAN HIDUP





BAB I:
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Kebahagiaan memiliki makna dan arti yang berbeda bagai setiap orang. Kebahagiaan juga memiliki makna yang sangaat luas jika dijelaskan dari berbagai sudut pandang, serta memiliki pengertian yang berbeda pada masing maisng daerah. Orang dapat mendeskripsikan kebahagiian menurut versi mereka masing masing, tergantung pada apa yang membuat orang tersebut bahagia. Begitu pula dengan kebermaknaan hidup, yang memiliki arti dan perjelasan yang berbeda tergantung sudut pandang orang, dan budaya yang dapat membut mereka merasakaan apa itu kebermaknaan hidup.
Kebahagiaan dan Kebermaknaan hidup merupakan hal yang diinginkan semua orang. Tapi apakah kebahagiaan dan kebermaknaan hidup menurut psikologi sosial?

TUJUAN
Menjelaskan apa itu kebahagiian dankebermaknaan hidup menurut pandangan psikologi sosial.

RUANG LINGKUP
Segala bentuk penjelasan mengenai kebahagaiian dan kebermaknaan hidup dalam perspektif psikologi sosial.





BAB II:
LANDASAN TEORI
v  Teori psikologi sosial
1.      Myers(1990)
Psikologi sosial adalah pengetahuan bagaimana orang berfikir, mempengaruhi dan berhubungan dengan orang lain.
2.       Watson (1996)
Psikologi sosial merupakan ilmu yang mempelajari tentang interaksi manusia.
3.      Gordon Allport (1985)
Psikologi sosial adalah pengetahuan yang berusaha memahami dan menjelaskan bagaimana  pikiran, perasaan dan tingkah laku seseorang yang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain, baik secara nyata atau actual, dalam bayangan atau imanjinasi.
v  Lingkungan Sosial
1.      Purba (2002:13-14)
Lingkungan sosial adalah wilayan yang merupakan tenpat berlangsungnya macam-macam interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol serta norma yang sudah mapan, serta terkait dengan lingkungan alam dan lingkungan binaan atau buatan(tata ruang).
v  KEBAHAGIAN
Abraham Maslow
Ketika pribadi seseorang telah mencapai kesempurnaan, yang telah berarti telah mencapai kebahagian hidup sejati, individu tersebut telah mencapai hirarki paling atas yaitu bisa memenuhi kebutuhan akan aktualisasi diri.
Ketika pribadi seseorang telah mencapai kesempurnaan, yang telah berarti telah mencapai kebahagian hidup sejati, individu tersebut telah mencapai hirarki paling atas yaitu bisa memenuhi kebutuhan akan aktualisasi diri.

1.      Bias Optimistik
Suatu perdiposisis untuk mengharapkan agar segala sesuatunya dapat berakhir dengan baik.
2.      Attribution
Proses untuk mengidentifikasikan penyebab penyebab perilaku orang lain dan untuk kemudian mengerti tentang trait trait menetap dan disposisi mereka.
3.      Close Friendship (Tice dkk,1995)
Hubungan yang membuat dua orang menghabiskan waktu bersama, berinteraksi dalam berbagai situasi, tidak mengikutkan orang lain dalam hubungan tersebut, dan saling memberikan dukungan sosial.
4.      Secure attachment style
Seseorang dengan gaya secure attachment style, memiliki self estemm yang tinggi dan positif terhaadap orang lain, sehingga ia mencari kedekatan interpersonal dan merasa nyaman dalam hubungannya.
5.      Loneliness(Archiolad,Bartholomer,&Marx,1995;Peplau &Perlman,1982)
Suatu reaksi emosional dan kognitif yang tidak bahagia yang diakibatkan oleh hasrat akan hubungan akrab namun tidak dapat dicapai.

6.      Other enhancement (Kilduff & Day, 1994)
Usaha seseorang untuk menampilkan kesan pertama yang disukai orang lain.


v  KEBERMAKNAAN HIDUP
·         Frankli (Bostoman;1996), menyebutkan tiga aspek dari kebermaknaan hidup terkait dengan satu sama lain:
a.        Kebebasan berkehendak
b.        Kebebasan hidup bermakna, merupakan keinginan manusia untuk menjadi orang yang beruna dan berharga bagi dirinya, keluarga, dan lingkungan sekitarnya yang mampu memotivasi manusia untuk bekerja, berkarya dan melakukan kegiatan-kegiatan penting lainnya agar hidupnya berharga dan dihayati secara bermakna, sehingga akhirnya akan menimbulkan kebahagian adan kepuasan dalam kehidupan.
c.        Makna hidup, tidak dapat diberikan oleh siapapun, melainkan harus dicaru dan ditemukan sendiri. Makna hidup juga mengandung tujuan hidup dan keinginan yang ingin dicapai dalam kehidupan

·         Alfred Adler
            Menurut Adler, satu satunya standar untk menilai seberapa berharga seseorang dilihat dari minat sosialnya.
            Minat sosial yang dimaksud Adler adalah, apakah seseorang mimiliki minat untuk bisa berguna bagi lingkungannya, minat dimana dia bisa membantu orang-orang disekitarnya atau tidak.

1.      Egoism
Pertimbangan ekslusif terhadap kebutuhan serta kesejahteraan pribadi dan bukan terhdapa kebutuhan dan kesejahteraan orang lain.

2.      Alcuristic personality
Suatu kombinasi variabel yang dispossisional yang berhubungan dengan tingkah laku proposional. Dinataranya banyak komonen adalah empati, kepercayaan terhadap dunia yang adil, pererimaan adanya tanggung jawab sosial, dan memiliki locus of control internal.

3.      Social Identity theory
Menyatakan bahwa individu berusaha meningkatkan self-estem mereka dengan mengindikasikan diri mereka dengan kelompok sosial tertentu.












BAB III:
PEMBAHASAN
v  Kebahagiaan
1.      Kebahagiaan dengan bias optimistik, orang yang optimis tahu bahwa pikiran positif akan membantunya menghadapi kekhawatiran akan kegagalan. Terkadang satu satunya hal yang bisa dilakukan ketika menghadapi kesulitan adalah selalu berfikiran positif.

2.      Kebahagiaan dan close friendship, orang yang memiliki hubungan dekat dengan orang lain, cenderung lebih bahagian dibandingkan dengan yang tidak memiliki hubungan dekat. Hal ini disebabkan karena mereka dapat menghabiskan waktu bersama, berinteraksi dalam berbagai situasi, tidak mengikutkan orang lain dalam hubungan tersebut, dan saling memberikan dukungan sosial. Dan hal ini selaras dengan hirarki kebutuhan Maslow yang mengatakan untuk mencapai aktualisasi diri, seseorang harus memiliki hubungan sosial yang baik terlebih dahulu.


3.      Kebahagiaan dan Secure attachment style, Seseorang dengan gaya secure attachment style, memiliki self estemm yang tinggi dan positif terhaadap orang lain, sehingga ia mencari kedekatan interpersonal dan merasa nyaman dalam hubungannya. Hal ini selaras dengan pembahasan nomor satu, orang yang berfikir positif cenderung lebih bahagian dan juga selaras dengan pembahasan nomor dua serta hirarki kebutuhan maslow yang menyatakan untuk mencapai aktualisasi diri, seseorang harus memiliki hubungan sosial yang baik.

4.      Kebahagian dan loneliness, orang yang kesepian menurut Maslow tidak dapat menjadi orang yang bahagia dikarenakan, orang yang kesepian menjalani hubungan sosial yang tidak baik dan hal tersebut menyebabkan dia tidak dapat melangkah ke jenjang selanjutnya untuk mendapatkan aktualisasi diri.


5.      Kebahagiaan dan Other enhancement, saat kita membangun kesan pertama yang buruk pada orang lain, hal ini dapat menyabakan hubungan sosial yang kurang baik terhadap orang tersebut. Sehingga berdasarkan teori Maslow, saat hubungan sosial yag tidak baik dapat menghambat untuk melangkah lebih lanjut mencapai aktualisasi diri.


v  Kebermaknaan hidup
1.      Kebermaknaan hidup dengan teori Alferd Adler, menurut Adler, orang yang hidupnya bermakna, adalah orang yang memiliki minat sosial yang tinggi, hal ini pun selaras dengan hirarki kebutuhan Maslow.

2.      Kebermaknaan hidup dan Egoism, orang yang egois menurut Frankly tidak dapat memiliki kebermaknaan hidup dikarenakan orang egois hanya mementingkan kesejahteraan pribadi, dan hal ini bertentangan dengan kebermaknaan hidup Frankly yang menyatakan bahwa hidup manusia akan bermakna jika ia berguna dan berharga untuk dirinya, keluarganya dan lingkungan sekitarnya.

































BAB IV:
KESIMPULAN
Orang yang bahagia pasti bermakna hidupnya, hal ini berdasarkan teori kebaraknaan hidup Frankly “Kebebasan hidup bermakna, merupakan keinginan manusia untuk menjadi orang yang beruna dan berharga bagi dirinya, keluarga, dan lingkungan sekitarnya yang mampu memotivasi manusia untuk bekerja, berkarya dan melakukan kegiatan-kegiatan penting lainnya agar hidupnya berharga dan dihayati secara bermakna, sehingga akhirnya akan menimbulkan kebahagian adan kepuasan dalam kehidupan” sejalan dengan teori ke bahagiaan Maslow yang mengatakan” orang harus memenuhi kebutuhan  sosial yang baik dengan keluarga, teman dan linggkungannya untuk mencapai aktualisasi diri”.



































DAFTAR PUTAKA

David G.Mayers. Social Psychology: San Diego State University
Robert A.Baron.2003.Psikologi Sosial. Penerbit Erlangga
Feist & Feist.2009. Theories of Personality. Jakarta Selatan
Christopher F. Monte, Robert N Sollod.2003. Beneath The Mask.United States of America
Frankl,VE.2003.Logoterapi:Terapi Psikologi Melalui Pemaknaan Eksistensial. Yogyakarta:Universitas Gajah Mada
Aisyah.2007.Hubungan antara religiusitas dengan kebermaknaan hidp mahasiswa teknik Universitas Negeri Makassae, Skripsi (Tidak diterbitkan). Makassar. Fakultas Psikologi UNM






             








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi Gestalt dalam Sejarah Aliran Modern

PSIKOLOGI PENDIDIKAN Masalah Pendidikan di Indonesia

KESEHATAN MENTAL DALAM PERSPEKTIF AGAMA ISLAM