Ringkasan Mateti Biopsikologi


BIOPSIKOLOGI
RINGKASAN

OLEH:
          NUR RAHMAH ABDULLAH
1771342019

PSIKOLOGI PAREPARE UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 20172018








1.     Metode dan Srategi penelitian
Ø Ablasi Ekperimental
Salah satu metode penelitian yang digunakan untuk menyelidiki fungsi otak melibatkan penghanncuran bagian otak dan mengavaluasi hewab itu sesudahnya.
ü Mengevaluasi Efek Efek Kerusakan Otak Terhdap Perilaku
Percobaan dimana bagian otak hewan dirusak lalu diobservasi untuk mengetahui bagian mana dari otak yang mempengaruhi perubahan perilaku. Pasien yang kehilangan kemampuan bicaranya mengalamikerusakan pada bagian korteks frontal kirinya. Pasien yang kehilangan kemampuan berbicara juga menunjukan kerusakan didalam atau disekitar frontal kirinya. Kerusakan otak dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk mengenali wajah, merasakan gerak,gangguan ingatan, dan efek efek lainnya.
ü Lesi Otak
Bertujuan untuk menghancurkan atau menginaktivasi wilayah sesifik otak, dengan berbagai cara, yaitu: 1. Menghancurkan semua jaringan otak didekat ujung elektroda 2. Menghacurkan hanya badan badan sel dekat ujung kanula dan tidak merusak aksur yang berada disekitar situ, 3.Menghancurkan neuron neuron katekolaminergik dekat ujung kanola, 4. Menginaktivasi wilayah wilayah spesifik otak, 5. Menghancurkan neuron neuron yang mengandung antibodi.
ü Bedah Stereotaksis, bertujuan untuk menempatkan elektroda didalam atau dibagian otak yang diinginkan dengan mencocokkan koordinat dalam atlas stereotaksis.
ü Metode Pelacakan Anterograd dan Retograt
Bpelacakan Anterograd bertujuan untuk mengidentivikasi akson yang meninggalkan wilayah tertentu sedangkan pelacakan retograt bertujuan untuk mengidentivikasi letak neuron yang akson aksonnya berujung pada wilayah tertentu.
ü Tomografi Terkomputerisasi
Bertujuan untuk menentukan letak lesi dalam otak manusia hidup dengan menggunakan sinar X-ray.



2.     englihatan
Dimulai dari  stimulus yang berupa cahaya, cahaya masuk kedalam otak dan dipresepsikan, tapi benarkah hanya seperti itu? Ternyata, cahaya masuk kemata melalui sebuah bukaan di tengah tengah iris yang disebut dengan pupil, cahay tersebut difokuskan menggunakan lensa dan kornea lalu diproyeksikan ke retina.
Ø Gerak Forgensi
ü Sakadik, Gerak tiba tiba tterhadap stimulus
ü Mengejar, gerakan mengikuti pada stimulus
ü Vergensi, fokus pada stimulus

Ø Persepsi warna
ü Hue,pengalaman visual yang ditandai dengan penamaan warna, yang terkait dengan panjang gelombang cahaya.
ü Brightness, pengalaman visual yang terkait dengan jumlah atau intensitas cahaya..
ü Saturation, pengalaman visual yang berhubungan dengan kompleksitas cahaya.

Ø ReseptorVisual
ü Sel batang, merespon cahaya redup dan banyak ditemukan di daerah perifer manusia
ü Sel kerucut, kurang merespon cahaya redup sangat bermanfaat pada cahaya terang, dan sangat dibutuhkan untuk penglihatan yang berwarna.

Ø Bagaimana Kita Melihat Warna
ü Teori triktromatik, persepsi warna mengajukan tiga mekanisme pada sistem visual, setiap mekanisme tersebut sensitif terhadap rentang panjang gelombang
ü Teori proses bertentangan, persepsi warna yang menyatakan bahwa sistem visual manusi memproses pasangan warna secara berlawanan.
ü Teori retineks, korteks membandingkan informasi dari berbagai bagian retina untuk memutiskan kecerahandan warna untuk tiap bagian retina tersebut

Ø Membangun Dunia Visual
ü Persepsi bentuk, mempersepsikan bentuk
ü Persepsi kedalaman dan jarak

3.     Pendengarah dan Indra Lain
Ø Pendengaran
Dimulai dari stimulus suara. Gelombang suara bergerak melalaui telinga bagian luar dan masuk ke dalam sebuah kanal sepanjang 1 inci untuk kemudian menyentuh membran berbentuk oval (gendang telinga). Gendang telinga sangat peka hingga dapat merespon sebuah gerakan molekul tunggal. Gelombang suara menyebabkan gendang telinga bergetar dan getaran ini diteruskan ke tiga lubang kecil dibagian tengah telinga, tulang tulang terkecil dalam tubuh manusia yang dikenal sebagai tulang “martil”, tulang”landasan”, tulang “sanggurdi”, yang saling menggerakkan satu sama lain.
          Organ pendengaran sesungguhnya ialah organ Korti yaitu sebuah bilik yang terletak didalam koklea, yakni sebuah struktur dalam telinga yang berbentuk seperti rumah siput. Ketika tekanan mencapai koklea maka terjadilah gerakan seperti gelombang pada cairan yang terdapat pada koklea yang mendorong membran basilar dan membuatnya bergerak seperti gelombang Pola khusus dari gerakan sel sel rambut didalam koklea uhu bagaimana membran basiliar bergerak. Pola inilah yang menentukan kapan saraf mulai mengirimkan pesan dan seberapa cepat mereka mellakukannya. Kode yang dihasilkan nantinya akan membantu menentukan jenis suara yang kta dengar.
ü Karakteristik stimulus pendengaran:
1.     Loundness(keras lebut suara)
2.     Pitch (tinggi rendah suara)
3.     Timbre (warna suara)

Ø Rasa
Rasa atau gutasi terjadi karena senyawa kimia merangsang ribuan resepor yang ada dimulut. Reseptor ini terletak dilidah, tenggerokan dan bagian dalam pipi, serta langit langit mulut.
          Empat rasa dasar yang menjadi bagian dari warisan evolusi kita adalah: asin, asam, pahit, manis yang dihasilkan oleh senyawa kimia yang berbeda beda.

Ø Bau
Reseptor untuk inda penciuman ini adalah saraf khusus yang terdapat didalam bagian kecil di membran mukosa dibagian atas dari tulang hidung kita, tepat dibawah mata.

Ø Indra Peraba
Kulit tidak hanya melindung bagain dalam tubuh, kulit kita juga membantu mengenali berbagai objek dan membangun keakraban dengan orang lain. Indra dasar yang ada didalam kulit meliputi sentuhan, panas, dingin dan rasa sakit.

4.     Kontol Gerakan
Ø Otot Rangka
Terbagi menjadi 3, yaitu:
ü Otot polos, yang mengendalikan sistem pencernaan dan organ lainnya.
ü Otot rangka yang mengendalikan pergerakan tubuh.
ü Otot jantung, yang memiliki segala karakteristik otot polos dan otot rangka.
Ø Kontrol gerakan oleh otak
Gerakan dapat diinisiasi melalui beberapa cara. Misalnya, perentangan cepat sebuah otot memicu refleks perentangan monosinapsis, tersandung memicu refleks menegakkan badan, sementara benda yang medekat cepat ke arah wajah menimbulkan refleks kaget.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi Gestalt dalam Sejarah Aliran Modern

PSIKOLOGI PENDIDIKAN Masalah Pendidikan di Indonesia

KESEHATAN MENTAL DALAM PERSPEKTIF AGAMA ISLAM